Macam-macam Ekosistem - IPA FISIKA SMK

Macam-macam Ekosistem

Macam-macam Ekosistem

Ekosistem terbagi menjadi  tiga macam, yaitu ekosistem darat (terestrial), ekosistem air (akuatik),  dan ekosistem buatan. Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, contoh ekosistem buatan yaitu bendungan, sawah irigasasi, perkebunan sawit, perkebunan kopi.


Jika membahas lingkungan tempat makhluk hidup tinggal, kamu pasti sudah tahu tentang daratan dan perairan. Kali ini, Burhan akan membahas kedua macam ekosistem tersebut beserta contohnya.


Ekosistem Darat (Terestrial)


Pada ekosistem ini, makhluk hidup beraktivitas dan berinteraksi di wilayah daratan.

Contoh dari ekosistem darat yaitu:


Hutan hujan tropis

Wilayah ini terkenal dengan tempatnya yang dalam keadaan lembab juga basah, biasanya berada di negara yang dilewati garis Khatulistiwa seperti Indonesia.


Suhu ±25-29°C sepanjang tahun, curah hujan tinggi berkisar 200 cm sampai 450 cm per tahun, hewan dan tumbuhan sangat beragam, tumbuhan khas liana (rotan), epifit (anggrek), tumbuhan berdaun lebar dan pohon tinggi yang dapat berumur ratusan tahun. Hewan yang berhabitat di hutan hujan tropis diantaranya beranekaragam burung, reptil, serangga, arhtropoda, amfibi, mamalia.

Hutan Hujan Tropis


Padang rumput

Di kawasan ini, kamu bisa melihat rumput pendek yang luas, terdapat pada iklim sedang sampai tropis, curah hujan 25 cm sampai 75 cm per tahun (curah hujan lebih rendah dari pada savana), vegetasi dominan rumput, hewan yang dapat ditemukan seperti kuda, kambing, sapi, singa, jerapah, gajah.

PAdang Rumput

Gurun

Di tempat ini jarang sekali turun hujan (curah hujan kurang dari 25 cm per tahun), suhu di siang hari sangat panas bisa mencapai 45°C, sedangkan malam hari sangat dingin bisa sampai 0°C,  vegetasi yang dominan belukar akasia, tumbuhan sukulen, hewan yang banyak terdapat di gurun salah satunya unta dan wilayah gurun terdiri dari hamparan pasir yang luas.

Gurun


Hutan Gugur

Hutan ini biasanya ada di wilayah subtropis, curah hujan 75 cm sampai 150 cm per tahun, contoh tumbuhan yang hidup di hutan gugur yaitu pohon beech-maple dan pohon oak-hickory, hewan yang hidup di hutan gugur contohnya tupai, rusa, beruang.

Hutan Gugur


Taiga

Taiga terdapat di belahan bumi bagian utara dan pegunungan daerah tropis, suhu pada musim dingin rendah. Pada wilayah bernama taiga ini, akan hanya ditemui satu jenis pohon seperti pinus, conifer dan cemara. Di  taiga terdapat hewan seperti burung, tupai, serangga.

Taiga


Tundra

Tundra terdapat di kutub utara yang mempunyai curah hujan rendah curah hujan 10 cm sampai 25 cm per tahun, tumbuhan yang hidup di tundra yaitu lumut kerak dan lumut, hewan yang hidup di tundra yaitu beruang kutub, rusa kutub, serigala.

Tundra


Ekosistem Air(Akuatik)

Air adalah unsur utama dalam ekosistem ini, lokasi ini akan sekaligus menjadi tempat hidup atau habitat dari bermacam organisme air. Contoh ekosistem air :


Ekosistem Air Tawar

Jenis air di sini kadar garamnya sangat rendah. Ekosistem air tawar dibagi mejadi dua yaitu ekosistem air tawar lotik dan ekosistem air tawar lentik. Ekosistem airtawar lotik memiliki karakteristik airnya berarus, contohnya sungai.


Organisme yang hidup di daerah ini dapat menyesuaikan diri dengan arus air, contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang dapat menempel pada batu. Produsen utama pada ekosistem air tawar lotik yaitu ganggang, akan tetapi umumnya organisme memakan detritus yang berasal dari ekosistem darat di sekitar


Ekosistem airtawar lentik

Ekosistem airtawar lentik memiliki karakteristik airnya tidak berarus, contohnya danau dan kolam. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah horizontal, yaitu litoral, limnetik, dan pr Wilayah litoral merupakan wilayah tepi danau dan kolam.

Zonasi danau

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yaitu sebagai berikut.

Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga ke dasar perairan.

Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai kedalaman yang masih dapat ditembus cahaya matahari.

Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari. Di daerah ini tidak ditemukan organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai.


EkosistemLaut

Ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu zona litoral (zona pasang surut air laut), zona neritik (kedalaman hingga 200 m), dan zona pelagik (terbagi menjadi 2, yaitu zona batial kedalaman 200-2000 m dan zona abisal kedalaman lebih dari 2000 m).


Ekosistem laut yang termasuk zona litoral adalah ekosistem estuari, pantai pasir, dan pantai batu. Ekosistem yang termasuk zona neritik adalah ekosistem terumbu karang, sedangkan ekosistem yang termasuk zona pelagik adalah ekosistem laut dalam.

Ekosistem Estuari

Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau disebut juga muara sungai. Muara sungai disebut juga pantai lumpur. Ekosistem estuari memiliki ciri berair payau dengan salinitas di antara air tawar dan air laut. Vegetasi didominasi oleh tumbuhan bakau. Organisme laut yang hidup di ekosistem ini yaitu ikan, udang, dan moluska.


Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok Coelenterata.  Pada ekosistem terumbu karang terdapat berbagai jenis Porifera, Coelenterata, ganggang, ikan, serta udang.


Ekosistem Pantai Batu

Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen abiotik berupa batu-batuan kecil maupun bongkahan batu besar. Pada ekosistem pantai batu terdapat organisme seperti ganggang  Eucheuma dan Sargassum, serta beberapa moluska yang melekat di batu.


Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem laut dalam berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari. Oleh karena itu, produsen utama di ekosistem laut dalam merupakan organisme kemoautotrof.

Zonasi Ekosistem Laut

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yaitu sebagai berikut.

Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman air kurang dari 200 meter. Organisme yang mampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.

Zona twilight, merupakan daerah dengan kedalaman air 200 2.000 meter. Cahaya matahari remang-remang sehingga tidak efektif untuk fotosintesis.

Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap. Kedalaman air lebih dari 2.000 meter.


Pembagian zona ekosistem air laut dimulai dari pantai hingga ke tengah laut, yaitu sebagai berikut.

Zona litoral (pasang surut), merupakan daerah yang terendam saat terjadi pasang dan seperti daratan saat air laut surut. Zona ini berbatasan dengan daratan dan banyak dihuni kelompok hewan, seperti bintang laut, bulu babi, udang, kepiting, dan cacing laut.

Zona neritik, merupakan daerah laut dangkal, kurang dari 200 m. Zona ini dapat ditembus cahaya matahari dan banyak dihuni ganggang laut dan ikan.

Zona batial, memiliki kedalaman air 200 m -2.000 m dan keadaannya remang-remang. Di zona ini tidak ada produsen, melainkan dihuni oleh nekton (organisme yang aktif berenang), misalnya ikan.

Zona abisal. merupakan daerah palung laut yang keadaannya gelap. Kedalaman air di zona abisal lebih dari 2.000 m. Zona ini dihuni oleh hewan predator. detritivor (pemakan sisa organisme), dan pengurai.

Semoga penjelasan Burhan tentang ekosistem ini dapat menambah pengetahuan juga bermanfaat.

Please write your comments